Amateur Reviewer: Money Heist Korea – Joint Economic Area

Beberapa hari yang lalu, netflix baru saja menayangkan money heist versi korea. Sempat booming di kala pandemic, money heist original (La Casa de Papel) menginspirasi terlahirnya money heist versi lain salah satunya korea.

Sebagai salah satu pecinta money heist dan baru saja merampungkan kelima partnya akhir tahun lalu, tentunya ingatan tentang jalan cerita masih jelas. Jujur, sebenarnya saya tidak terlalu suka menonton sesuatu hal yang disadur dari novel, webtoon, atau dari series lama. Akan tetapi, money heist versi korea ini cukup saya tunggu karena penasaran akan hal unik apakah yang akan ditawarkan penulis cerita.

Sesungguhnya saya berharap ada hal baru yang saya temui di series ini. Dari episode 1-6, ternyata jalan ceritanya hampir sama persis. Saya bisa menebak scene apalagi yang akan tayang berikutnya. Mungkin hal yang cukup berbeda di sini adalah cerita ini berlatar pada joint economy antara korea utara dan korea selatan di tahun 2025. Dimana, orang-orang dari kedua negara bebas menuju selatan atau utara untuk bekerja. Di sini kita tetap melihat adanya slack antara warga korea utara dan korea selatan. Dimana warga selatan merasa lebih berkelas. Membedakan karakternya pun mudah, dimana karakter yang memiliki aksen pastilah dari korea utara.

Ga banyak hal menarik yang layak direview. Ada satu scene awal, dimana seorang wanita muda di korea utara yang diam-diam menggilai BTS. Sempat lihat beberapa komen berseliweran di internet, alasan mereka nonton money heist karena ada part tentang BTS nya :” Sebenernya banyak banget drakor yang bawa-bawa BTS di scriptnya, tapi saya rasa money heist korea ini agak terlalu memasukkan nya ke dalam alur cerita. Jadi terkesan numpang pamornya.

Secara pace, series korea ini jg lebih cepat dibandingkan La Casa de Papel. Ga terlalu banyak ditonjolkan adegan romansanya meskipun beberapa adegan 18+ masih ditayangkan. Flashbacknya masih ada meskipun hanya sekilas dan penting-penting saja.

Meskipun episode yang tayang belum semuanya, keinginan saya untuk menyelesaikannya makin rendah. Mungkin kalo bukan karena Denver, dari episode 1 saya udah berhenti total. He stole the show, indeed.

Advertisement

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s