Di tengah resesi yang melanda dunia, tentu saja ketakukan kehilangan pekerjaan adalah topik utama saat ini. Di Indonesia sendiri, layoff sudah nyata sejak pertengahan tahun 2022. Kita boleh menyebutnya winter tech dimana banyak perusahaan technology Indonesia terutama startup melakukan pengurangan karyawan atau hiring freeze. Bahkan startup unicorn decacorn sekalipun.
Tapi apakah kecemasan dan ketakukan masa depan dapat diselesaikan dengan berkhawatir dan terus menerus dipikiran? Apakah berkhawatir dapat mengubah takdir? Tentu tidak. Sebagai karyawan kita tidak memiliki kendali akan hal itu.
Meskipun tidak mudah dipraktikkan, berfokus pada apa yang bisa dilakukan sebenarnya adalah satu-satunya cara untuk tetap waras. Misalnya dengan terus menerus meningkatkan skill dan memperbaiki portfolio dan resume. Bukankah Allah sudah menjamin rezeki selama kita masih bernafas. Kalo rejeki ga akan kemana. Just do what you can control.