Sebenarnya ini bukan kali pertama saya ke Singapore. Ketika bekerja di Batam, ke Singapore setiap 1x dalam 2 bulan adalah hal yang biasa. Akan tetapi, sejak memutuskan berhenti dan pindah ke Jakarta di tahun 2015. Maka itulah kali terakhir menginjakkan kaki di Singapore.
Kenapa tiba-tiba memutuskan ke Singapore?Tempat jalan-jalan paling mainstream orang Jakarta? Sebenarnya saya dan teman saya ingin sekali traveling ke Jepang untuk menyaksikan cherry blossom. Hanya saja keuangan kami membuat kami tidak bisa melihat sakura di tahun ini. Akan tetapi, ketika baca berita Channel Asia, Singapore dengan segala ke kreatifannya membawa sakura ke Garden Bay. Wow, berarti destinasi liburan diputuskan berubah menjadi ke Singapore dalam singkat.
Kebetulan di Indonesia sedang ada libur di hari Jumat, 30 Maret 2018. Jadi kami memutuskan untuk mengambil penerbangan di hari tersebut dan memperpanjang cuti sampai hari selasa, 4 April 2018. Kenapa lama banget? Karena itulah jadwal tiket pesawat yang paling murah saat itu. Jadi, kami memutuskan untuk berangkat ke Changi dan pulang dari KLIA. Waktu yang panjang bisa mengunjungi 2 negara sekaligus. Awalnya harga tiket yang kami lihat di kisaran IDR 800an PP, akan tetapi karena saya membantu booking untuk semua teman, harga kunjung naik karena menanti nomer passport. Alhasil harga tiket PP akhir adalah IDR 990.000 yang kami booking di Traveloka. Maafkan saya Bukalapak 😦
Penginapan
Jika ada yang bertanya bagaimana mencari akomodasi yang murah dan nyaman di Singapore? Maka, kunjungilah https://www.airbnb.co.id/. Kamu bisa memilih tipe penginapan yang kamu inginkan. Dan daftarkan dirimu melalui link referral ini www.airbnb.co.id/c/rias1582. Mendaftarkan diri di airbnb dengan akun referral saya, kamu otomatis akan langsung mendapatkan credits sebesar $33 cuma-cuma. Dan tentu nya pemilik referral juga akan mendapatkan credits apabila kamu telah selesai melakukan perjalanan dengan menggunakan penginapan airbnb yang kamu pesan di akun kamu. Menyenangkan bukan? Kami pergi ber 4 dan memesan 2 kamar untuk 2 hari dengan memanfaatkan credits yang didapat dari referral. Berikut adalah hostel yang kami pesan https://www.airbnb.co.id/rooms/20771100?s=51.
Lokasi yang dipilih dekat dengan Farrer Park MRT Station. Jadi sangat memudahkan untuk menjelajahi Singapore. Hostel ini cukup lumayanlah. Sangat self service dari awal kita masuk ke Hostel hanya diberikan kode pintu hostel dan pintu kamar terbuka. Selama 2 hari tidak pernah bertemu sama yang empunya. Oiya, tipikal Singapore ini colokannya itu yang kaki 3 ya, ga kayak di Indo. Jadi harap dibawa buat mempermudahkan nge charge. Oiya ada laundry dan setrikaan nya juga. Kira-kira per orang akhirnya membayar $50 dollar untuk penginapan selama 2 hari di Singapore.
Transportasi
Singapore itu sangat terstruktur, transportasi mereka sangat bagus. Ketika kamu mendarat di Singapore kamu akan mudah untuk berpindah dari satu tempat ke tempat lain. Kami mendarat di Changi pada pukul 20.00 waktu setempat. Akses dari Changi ke penginapan sangat mudah karena adanya MRT yang terintegrasi dengan bandara. FYI, MRT paling akhirnya jam 23.00. Jadi jangan terlalu berlama-lama terkagum di Bandara Changi dan ketinggalan kereta.
Dari Changi ke Ferrar Park juga sangat mudah. Rute transportasi terpampang dimana-mana. Selain itu, rute transportasi warnanya sesuai dengan warna MRT nya, gak akan nyasar lah meskipun kamu baru pertama ke sana. Akan lebih baik kamu pandai membaca rute dibandingkan bertanya. Orang-orang Singapore seperti orang paling sibuk sedunia. Jalan mereka sangat cepat sekali dan cenderung tergesa-gesa. Jika kamu sedang jalan dan tiba-tiba berhenti sudah dipastikan mereka menabrak kamu dan memberikan muka kesal. Jadi, peluang buat bertanya agak sulit sekali kecuali kepada petugas.
Tips : Untuk dapat survive di Singapore kamu sebaiknya memiliki e-money nya Singapore. Tiada disangka ez link yang saya terakhir saya gunakan di pertengahan Mei 2015 masih aktif dan masih ada saldonya, sekitar S$6. Amazing. Soalnya kamu harus membeli kartu ini jika ingin leluasa menggunakan transportasi (MRT, Bus) di Singapore. Kalo tidak salah harga kartunya S$12 dengan isi saldo S$7. Untuk top up bisa di station dengan minimum top up S$10. Untuk bepergian selama beberapa hari, harus mikir2 agar uangnya tidak mengendap karena tidak terpakai lagi.
Media Komunikasi
Kami mempergunakan Jetstar untuk penerbangan ke Singapore. Pramugari menawarkan sim card untuk bisa tetap berkomunikasi di Singapore. Karena takut di Changi susah terkoneksi wifi, jadilah kami memutuskan membeli Star Hub. Kata mba nya ini bisa diaktifkan di Changi di counter Star hub. Inilah informasi yang bikin kami keliling-keliling changi sejam-an lebih. Ketika mengunjungi counter StarHub, si yang jaga bila kalo paket yang kami beli ini sudah tidak dijual lagi, jadi untuk mengkatifkan nya harus ke counter StarHub yang besar. Kami harus ke Terminal 3 untuk mencari ini sesuai petunjuk koko Penjaga Counter. Setelah merasa dibodohi dan menyesal juga beli di pesawat kenapa ga sekalian di Changi nya. Kami mulai desperate dan mencari cara terhubung ke wifi untuk mencari tahu bagaiman cara mengaktifkan Starhub ini. Alhasil, well ternyata untuk akfitvasi bisa dilakukan di Money Changer UOB. Kita hampir tiap saat melihat money changer UOB ini. Huft, akhirnya setelah mendaftarkan diri dengan menunjukkan identitas diri, kami harus melakukan aktivasinya sendiri! Yasudahlah. Dapet pengalaman baru, selama ini ke Singapore ga pernah aktifin paket data sih. Cuman modal roaming data nya Indosat. Dan well, Indosatku tak terdeteksi selama berada di Singapore.
Kira-kira total yang kami habiskan per orang untuk transportasi, komunikasi, dan penginapan di Singapore selama 2 hari :
Starhub S$20/4 = S$5 ~ IDR 50.000
MRT $16 ~ IDR 160.000
Hostel $50 ~IDR 500.000
Total IDR 710.000
Next tulisannya akan membahas tempat-tempat yang kami kunjungi selama di Singapore
Ria Ratna Sari 